https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f058580c-72da-4221-bf87-9274cddc720f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9088d173-6b1d-41cf-bd3a-a9b37e7bdbbf.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/87ab803e-3286-4fad-ba42-193fd89c2890.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/95a9c01a-176b-443a-99e7-42130204bacf.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d56edead-c7e1-4138-9094-564aa2d376d2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f058580c-72da-4221-bf87-9274cddc720f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9088d173-6b1d-41cf-bd3a-a9b37e7bdbbf.jpeg

Hakim Temukan Bukti Kuat Bahwa Elon Musk Menyadari Kecacatan Dari Sistem Autopilot Tesla

24 November 2023

dilihat 130x

Mobilku.com - Banyak jejak digital tentang pengalaman mengemudi otonom, dan tidak sedikit di antaranya yang khawatir tentang sistem ini dan menganggap bahwa pemasaran yang dilakukan sangat tidak realistis.


Salah satu yang menjadi sorotan adalah Tesla yang menyebut teknologi otonomnya sebagai “Autopilot”. Hal ini telah menjadi keluhan banyak orang selama bertahun-tahun – dan tampaknya kini giliran pengadilan Florida yang kelihatan marah besar.


Seorang hakim di negara bagian Florida telah menemukan “bukti” bahwa beberapa eksekutif di Tesla, termasuk Elon Musk, mengetahui bahwa sistem Autopilot adalah sistem yang belum aman sepenuhnya, tetapi mereka malah membiarkannya begitu saja.


Pemeriksaan atas putusan yang dilakukan oleh sebuah lembaga hukum di University of South Carolina menunjukkan bahwa ringkasan bukti ini sangat signifikan, karena menunjukkan adanya inkonsistensi yang mengkhawatirkan antara apa yang diketahui Tesla secara internal dan apa yang dipromosikan dalam materi pemasarannya.


“Masuk akal untuk menyimpulkan bahwa Tesla melalui CEO dan insinyurnya sangat menyadari masalah 'Autopilot' yang gagal mendeteksi lalu lintas,” tulis hakim dalam keputusan ini.


Hakim kemudian melanjutkan dengan menunjukkan adanya bukti bahwa Tesla dengan sengaja menggunakan kata “Autopilot” sebagai strategi pemasaran produknya. Strategi pemasaran ini secara tidak langsung telah mempengaruhi pelanggan sehingga berpikir bahwa sistem tersebut benar-benar berjalan secara “Autopilot”.


Publikasi ini menunjukkan bagaimana klaim bombastis Elon tentang apa yang disebut “Autopilot” sering kali dapat dianggap sebagai contoh yang kurang pantas dalam memasarkan teknologi yang belum sempurna. Padahal faktanya, sistem ini belum mampu berjalan dengan autopilot, dimana pengemudi masih harus memantau jalanan dan tidak boleh melepaskan pandangannya dari kemudi.


Semua ini bermula dari tuntutan hukum atas kecelakaan fatal yang terjadi pada tahun 2019 di Miami, di mana saat itu Tesla Model 3 masuk ke kolong sebuah truk pengangkut saat menyalakan sistem autopilot. Kecelakaan itu bukan hanya menghancurkan mobilnya, tetapi juga menewaskan pengemudinya.


Keputusan hukum terbaru ini memungkinkan gugatan untuk dilanjutkan ke pengadilan dan – ini adalah kuncinya – mengajukan tuntutan ganti rugi terhadap Tesla atas kesalahan yang disengaja dan kelalaian besar.



0 Komentar


Tambah Komentar