https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f536e0af-34ac-48f2-952a-d18d96e8a33b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/49ec1224-aa2a-41e3-a041-fec50986d67d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/46014fc2-ef76-4550-9420-f9ed0e3887f1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c6ed4530-2e58-4ca8-a2c8-575a4d64b877.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fa204b1d-8a97-44fc-9e62-f536fb02a197.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f536e0af-34ac-48f2-952a-d18d96e8a33b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/49ec1224-aa2a-41e3-a041-fec50986d67d.jpg

Greenpeace Jerman Siap Pidanakan Pabrikan Yang Masih Produksi Mobil Bensin di tahun 2030

23 September 2021

dilihat 93x

Mobilku.com - Jika kalian berpikir aturan emisi dan lingkungan adalah hal yang konyol atau tidak penting, pada faktanya masalah tersebut merupakan sesuatu yang cukup serius di beberapa negara. Beberapa tahun belakangan ini saja, tidak sedikit brand otomotif yang harus menjalani sidang dan membayar denda akibat melanggar aturan tersebut.


Kericuhan perihal aturan emisi kembali terjadi pada awal tahun ini, Greenpeace dan LSM Jerman Deutsche Umwelthilfe (DUH) dikabarkan siap mengambil tindakan hukum kepada Volkswagen, BMW, dan Daimler jika mereka menolak untuk menghentikan produksi mobil bensin pada tahun 2030.


Perwakilan LSM berpendapat bahwa setiap pabrikan Jerman harus sejalan dengan kesepakatan iklim Paris dan undang-undang iklim di Jerman, jika tidak sepakat berbagai LSM dan aktivis tidak segan untuk menempuh jalur hukum.


Pada bulan Juli lalu, otoritas Uni Eropa mengusulkan bahwa larangan terhadap mobil ICE akan efektif pada tahun 2035 guna mengatasi perubahan iklim. Akan tetapi, pihak LSM lingkungan Jerman tidak terlalu puas dengan keputusan tersebut, dan mendesak aturan tersebut agar bisa efektif lima tahun lebih cepat.


Sejauh ini, brand seperti BMW, Daimler, dan Volkswagen telah merasakan pahitnya denda akibat menyepelekan aturan emisi. Jika Volkswagen pernah tercoreng akibat skandal dieselgate, Daimler harus dengan rela membayar denda sebesar $ 2 miliar karena melanggar aturan emisi.


Hingga saat ini tidak ada yang tahu apakah pabrikan otomotif benar-benar peduli dengan lingkungan. Masih banyak pabrikan mobil yang tidak memiliki rencana untuk menghadapi undang-undang emisi yang akan mulai efektif di tahun 2030.


Salah satu pabrikan yang cukup cekatan membaca situasi adalah Mercedes-Benz. Brand ini juga bisa dibilang salah satu brand yang sudah mulai berbenah diri agar perusahaan bisa tetap eksis disaat era elektrifikasi datang. Dengan datangnya berbagai macam mobil listrik EQ series, Mercedes dinilai mampu melewati tahun 2030 dengan lebih mudah.


Berbeda dengan Mercedes, Daimler hingga saat ini belum ada yang tahu apa rencana mereka untuk menghadapi era mobil listrik. Jika mengacu pada beberapa laporan, Daimler juga akan merilis beberapa truk listrik dalam beberapa tahun kedepan. 


Di sisi lain, meskipun kehadiran EV dari BMW dinilai cukup lambat dibandingkan kompetitornya. Akan tetapi, SUV iX dan i4 dikabarkan sudah mulai masuk masa pre-order dan akan tiba di tangan pelanggan dalam waktu dekat. 


Transisi dari mobil bensin menuju mobil listrik memang memakan biaya yang sangat mahal. Beberapa pabrikan bahkan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengubah brand mereka menjadi brand EV. Akan tetapi, tekanan undang-undang lingkungan kini semakin mendekat, dan transisi adalah hal yang harus dilakukan agar perusahaan bisa tetap eksis.

0 Komentar


Tambah Komentar