https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db4a2515-4e38-40d0-acc5-c92af2c2a701.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9f7b438d-0883-4841-a01d-64a4223ccd42.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e82690a9-0fcf-4747-bd25-7a8677737b45.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3b4b6105-e397-4328-85e4-9827dee7d3b8.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/17229264-8934-4879-ad09-84b1e6c92672.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db4a2515-4e38-40d0-acc5-c92af2c2a701.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9f7b438d-0883-4841-a01d-64a4223ccd42.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/17229264-8934-4879-ad09-84b1e6c92672.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db4a2515-4e38-40d0-acc5-c92af2c2a701.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9f7b438d-0883-4841-a01d-64a4223ccd42.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e82690a9-0fcf-4747-bd25-7a8677737b45.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3b4b6105-e397-4328-85e4-9827dee7d3b8.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/17229264-8934-4879-ad09-84b1e6c92672.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db4a2515-4e38-40d0-acc5-c92af2c2a701.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9f7b438d-0883-4841-a01d-64a4223ccd42.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e82690a9-0fcf-4747-bd25-7a8677737b45.png

Efek Subsidi Dikurangi, Penjualan Mobil Listrik China Turun 18 Persen

21 February 2022

dilihat 79x

Mobilku.com - Penjualan New Energy Vechile (NEV) di China dikabarkan telah turun sebanyak 18,6%, setelah pemerintah China memutuskan untuk mengurangi subsidi NEV menjadi hanya 30%.


Penjualan NEV yang meliputi kendaraan baterai listrik, PHEV, dan juga kendaraan sel bahan bakar hidrogen tersebut, pada Januari lalu tercatat hanya menembus angka 431.000 unit. Angka tersebut diklaim cukup lesu lantaran pada bulan Desember penjualan NEV mencatatkan angka lebih dari 500 ribu unit.


Pemerintah China dinilai memang sangat ambisius dalam mempromosikan NEV sebagai bagian dari upaya untuk pengurangan polusi udara. Pemerintah China percaya bahwa industri kendaraan listrik di negaranya telah cukup matang, oleh karena itu mereka tidak segan-segan untuk memberi subsidi besar-besaran. Namun karena target penjualan NEV yang ditargetkan oleh Pemerintah China sudah melebihi batas, maka subsidi mulai dikurangi hingga akhirnya dicabut total.


Menurut catatan asosiasi mobil China, sejauh ini hanya Tesla satu-satunya produsen mobil asing yang kuat mendominasi pasar China dengan permintaan sebanyak 59.845 unit, diikuti oleh Nio EV, Xpeng Inc, dan Li Auto Inc sebagai produsen NEV lokal.


Meskipun angka penjualannya turun, permintaan konsumen untuk NEV masih cukup kuat. Akan tetapi, pabrikan otomotif cukup sulit memenuhi permintaan tersebut. Selain badai krisis chip semikonduktor masih menyerang, naiknya angka kasus Covid-19 juga mempengaruhi penurunan tersebut.

0 Komentar


Tambah Komentar