23 August 2021
dilihat 109x
Mobilku.com - Pabrikan besar seperti BMW dan Porsche hingga saat ini masih meneliti bahan bakar sintetis, dimana bahan bakar tersebut dipercaya dapat menjadi solusi untuk menjaga mesin pembakaran internal tetap hidup di era elektrifikasi.
Namun dibalik solusi yang ingin BMW dan Porsche hadirkan, banyak orang yang skeptis dan merasa hal tersebut adalah hal yang tidak mungkin. Respon seperti ini memang cukup biasa, tetapi ada baiknya kita berkenalan dulu apa itu synthetic fuels.
Konsep Bahan Bakar Sintetis
Bahan bakar sintetis pada dasarnya dibuat menggunakan bahan baku yang sama seperti bensin dan solar, dimana bahan bakar itu disuling dari minyak mentah. Alih-alih disaring seperti biasa, bahan bakar sintetis dicampurkan sebuah molekul khusus yang membuat bahan bakar tersebut menjadi rendah emisi dan dapat digunakan mobil bensin tanpa merusak lingkungan.
Salah satu molekul yang dicampurkan untuk membuat bahan bakar sintetis adalah karbon yang diekstraksi dari atmosfer. Secara teoritis, bahan bakar sintetis masih bisa menghasilkan emisi karbon, akan tetapi molekul campuran didalamnya akan menekan jumlah emisi yang keluar menjadi lebih ramah lingkungan. Selain itu, bahan bakar sintetis ini juga dapat diolah kembali untuk menghasilkan lebih banyak synthetic fuels.
Selain menjaga mobil bensin tetap hidup di era elektrifikasi, bahan bakar sintetis juga memiliki salah satu keunggulan utama, yakni kepadatan energi yang tinggi. Memang, kepadatan energi nya tidak sebaik bensin murni, tetapi para peneliti mengatakan bahan bakar sintetis menawarkan energi yang lebih besar dibandingkan hidrogen atau baterai lithium-ion.
Kurang Efisien Dan Tidak Marketable
Namun dibalik itu semua, pengembangan bahan bakar sintetis dinilai terlalu memakan waktu dan kurang efisien. Bukan hanya pengembangannya, proses pembuatan, distribusi, hingga penyesuaian dengan mesin mobil pun masih membutuhkan banyak waktu. Akibatnya, bahan bakar sintetis tidak terlalu sexy bagi industri otomotif dibandingkan mobil listrik.
Walaupun banyak orang skeptis tentang bahan bakar sintetis, hal tersebut tidak mengurungkan niat BMW dan Porsche, keduanya bahkan diketahui semakin giat terjun ke dalamnya.
Belum lama ini, Porsche diketahui sedang menguji bahan bakar sintetis di mobil balap, dan mendirikan pabrik percontohan di Chili. Sedangkan BMW, tahun lalu mereka telah berinvestasi di Prometheus Fuels, yang diklaim sebagai startup yang bergerak dalam pengembangan bahan bakar sintetis.
Jika ditanya apakah synthetic fuels bisa menjadi penolong mobil bensin? Jawabannya bisa saja. Akan tetapi, solusi ini mungkin hanya akan dipriortaskan untuk menolong mobil sport berharga ratusan hingga jutaan dolar, bukan mobil murah apalagi kendaraan industri.
0 Komentar
Tambah Komentar