09 September 2021
dilihat 160x
Mobilku.com - Memproduksi ban ramah lingkungan adalah salah satu upaya penting yang harus dilakukan oleh industri otomotif. Hal tersebut lantaran produk ban memiliki masa pakai yang cukup singkat, belum lagi limbah pembuatan dan pasca penggunaanya juga menjadi masalah yang harus diselesaikan.
Untuk menangani masalah tersebut, produsen spare part Continental memperkenalkan sebuah ban bernama Conti Green Concept, sebuah ban vulkanisir yang terbuat dari bahan daur ulang. Dikemas dengan teknologi masa depan, Conti Green Concept menawarkan waktu penggunaan 8 hingga 10 tahun, dan diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan ban lain.
Ban yang terdiri dari 35% bahan ramah lingkungan dan 17% bahan daur ulang tersebut, dipercaya mampu menghilangkan sebagian besar bahan-bahan kimia berbahaya. Selain itu, ban ramah lingkungan ini juga sudah menggunakan silikat yang berasal dari abu sekam padi, menggantikan bahan sebelumnya yang merupakan terbuat dari pasir.
Salah satu kehebatan lainnya adalah bahan karet yang digunakan telah dicampur dengan akar bunga dandelion, sebuah teknologi yang telah diteliti Continental sejak 2011. Untuk membuatnya semakin ramah lingkungan, dinding samping ban tersebut dibuat menggunakan untaian poliester yang berasal dari botol plastik daur ulang.
Jauh lebih ringan
Penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan tersebut membuat Green Concept 40% lebih ringan dibandingkan dengan ban karet biasa. Ban ini juga diklaim memiliki hambatan gelinding 25% lebih sedikit daripada ban dengan performa terbaik saat ini.
Pihak pabrikan juga percaya jika ban terbaru mereka akan sangat cocok digunakan oleh EV, dan akan menawarkan jangkauan sedikit lebih jauh dibandingkan dengan ban lainnya.
Dapat Terus Di Vulkanisir
Salah satu kemungkinan yang lebih menarik adalah fakta bahwa Green Concept berpotensi bisa terus-menerus di vulkanisir. Pihak pabrikan hanya perlu memperbarui permukaan yang aus untuk mengurangi penggunaan material dan menurunkan biaya produksi.
Pihak pabrikan juga sudah memasang sebuah sensor di dalam ban tersebut untuk memantau kondisi, tekanan, suhu, hingga kedalaman tapak ban, yang membuat para pemilik tahu kapan saatnya mereka menambahkan udara atau melakukan vulkanisir.
Saat ini, vulkanisir biasanya ditemukan pada ban truk. Proses Vulkanisir secara historis memang banyak menimbulkan kecurigaan, apalagi jika ditangani oleh perusahan ban yang namanya tidak jelas.
Akan tetapi kehadiran Green Concept bertujuan untuk mengubah persepsi tersebut, mereka ingin menjadikan proses vulkanisir menjadi lebih baik dan berkualitas layaknya sebuah ban baru.
0 Komentar
Tambah Komentar