https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c824658-f659-47f4-b562-4be6f794b144.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c10ec4c8-ec1e-4706-b10c-871f0ee1a7f1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e00667bd-c36c-40dc-a62a-d7ee011032df.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1f4e4a3f-e6c3-43c7-a36a-3886de2a5fb8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8bb93669-c0fc-4605-b76d-8f2ce8c5e496.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c824658-f659-47f4-b562-4be6f794b144.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c10ec4c8-ec1e-4706-b10c-871f0ee1a7f1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8bb93669-c0fc-4605-b76d-8f2ce8c5e496.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c824658-f659-47f4-b562-4be6f794b144.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c10ec4c8-ec1e-4706-b10c-871f0ee1a7f1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e00667bd-c36c-40dc-a62a-d7ee011032df.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1f4e4a3f-e6c3-43c7-a36a-3886de2a5fb8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8bb93669-c0fc-4605-b76d-8f2ce8c5e496.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c824658-f659-47f4-b562-4be6f794b144.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c10ec4c8-ec1e-4706-b10c-871f0ee1a7f1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e00667bd-c36c-40dc-a62a-d7ee011032df.jpg

China Bebaskan Pabrikan Asing Masuk Tanpa Dampingan Brand Lokal

29 December 2021

dilihat 79x

Mobilku.com - Kementerian Perdagangan China belum lama ini telah merilis pernyataan yang mengatakan bahwa seluruh industri otomotif yang hendak masuk pasar China tidak lagi memerlukan mitra usaha patungan 50:50 dengan perusahaan lokal.


Regulasi yang kabarnya akan mulai efektif pada 1 Januari tersebut akan mengubah peraturan yang sudah berjalan sejak tahun 1994, di mana setiap pabrikan asing manapun yang hendak masuk ke pasar China wajib mencari produsen atau brand lokal sebagai pendamping.


Peraturan dagang ini sebenarnya sudah mulai dilonggarkan sejak tahun 2018, yang akhirnya mendorong BMW meningkatkan kepemilikannya pada brand China bernama Brilliance menjadi 70 persen.


Dengan adanya peraturan tersebut, produsen mobil senior seperti Volkswagen, Ford, GM, dan juga Mercedes-Benz diperkirakan mengambil alih seluruh usaha patungan mereka di pasar China. Selain itu, regulasi ini juga akan memudahkan brand baru seperti Lucid, Rivian, atau bahkan Rimac untuk berjualan di pasar China.


Skema usaha patungan awalnya dirancang untuk memberikan kesempatan pada perusahaan lokal mengambil keuntungan dan transfer teknologi dengan perusahaan besar. Terlebih lagi, regulasi tersebut juga dipercaya telah membuat lima produsen mobil milik negara seperti SAIC, FAW, BAIC, Dongfeng, dan juga Shangan mendapatkan teknologi dari pabrikan asing.


Jika nanti perusahaan otomotif asing mulai menyerbu pasar China, ada kemungkinan brand-brand lokal akan tergerus dan menghilang. Namun, beberapa pakar mengatakan bahwa regulasi ini diterbitkan guna menekan jumlah brand otomotif terutama EV yang saat ini terus bertambah hingga mencapai lebih dari 300 brand mobil listrik. 


Asumsi lainnya, pabrikan mobil China sudah punya semua teknologi serta pengalaman, yang membuat mereka tidak perlu takut lagi untuk bersaing dengan pabrikan manapun yang hendak masuk.

0 Komentar


Tambah Komentar