https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4e7bd574-c9e6-4e2f-9200-d4519c591219.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d0698ff6-0a96-4fba-87cf-9e46996390a7.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7841c522-dc47-4ece-8339-84e6afdb2c78.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/252fda77-a387-41ae-8ea2-8cac71d3d28c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/235dcbd1-6dd4-4db8-8321-5f3406587bc2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4e7bd574-c9e6-4e2f-9200-d4519c591219.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d0698ff6-0a96-4fba-87cf-9e46996390a7.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/235dcbd1-6dd4-4db8-8321-5f3406587bc2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4e7bd574-c9e6-4e2f-9200-d4519c591219.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d0698ff6-0a96-4fba-87cf-9e46996390a7.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7841c522-dc47-4ece-8339-84e6afdb2c78.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/252fda77-a387-41ae-8ea2-8cac71d3d28c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/235dcbd1-6dd4-4db8-8321-5f3406587bc2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4e7bd574-c9e6-4e2f-9200-d4519c591219.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d0698ff6-0a96-4fba-87cf-9e46996390a7.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7841c522-dc47-4ece-8339-84e6afdb2c78.jpeg

CEO Rolls-Royce : Kami Bukan Perusahaan Otomotif, Kami Jualan Barang Mewah

02 June 2023

dilihat 614x

Mobilku.com - Di Concorso d'Eleganza Villa d'Este di tepi Danau Como, Italia, CEO Rolls-Royce Torsten Muller-Otvos, mengungkapkan bahwa Rolls-Royce tidak pernah benar-benar bergerak dalam bisnis otomotif.


Ketika dunia sedang dipaksa untuk beralih menuju elektrifikasi, Rolls-Royce tidak perlu terburu-buru karena permintaan akan mobil listrik memang belum ada. Rolls-Royce mengatakan bahwa para “golongan atas” tidak perduli mobil itu listrik atau bukan. Bahkan pembeli dari China selalu berbondong-bondong untuk membeli mobil pembakaran buatan Rolls-Royce.


Di beberapa negara, mobil listrik dianggap sebagai mobil kasta terendah atau kendaraan orang miskin. Ketika ditanya apakah konsumen seperti ini akan merusak citra Rolls-Royce atau tidak, Muller-Otvos menganggap bukan masalah besar.


"Tidak, itu tidak berlaku bagi kami karena kami tidak berbisnis mobil. Kedengarannya lucu memang, tapi kami sedang berbisnis barang mewah," ujar Muller-Otvos.


Ada perbedaan yang jelas antara mobil dan barang mewah buatan Muller-Otvos. Transportasi ranah mereka yang berkecimpung dalam bisnis pembuatan mobil, dan tidak ada yang membeli Rolls sebagai kendaraan sehari-hari.


"Tidak ada yang membutuhkan kami sebagai alat transportasi untuk pergi sehari-hari. Itu bukan dan tidak akan pernah menjadi keputusan di balik pembelian Rolls Royce karena pembeli memiliki banyak mobil yang dapat mereka pilih," jelas Muller-Otvos.


Dan itulah perbedaan besar antara menjadi perusahaan otomotif dengan menjadi brand barang mewah. Itu juga mengapa klien Rolls akan memesan mobil dengan waktu tunggu lebih dari setahun untuk menerima produk tersebut. Orang yang membeli Rolls sejatinya sudah memiliki beberapa kendaraan lain di garasi. Bagi mereka, Rolls-Royce adalah perhiasan mewah yang akan disimpan atau dipamerkan. 


Muller-Otvos juga tidak menampik bahwa perusahaannya juga akan menghadirkan mobil listrik. Hal tersebut lantaran memang sudah ada pelanggan yang menginginkan mobil mewah bertenaga listrik. Oleh karena itu, Rolls-Royce menawarkan Spectre EV yang merupakan EV super mewah yang kabarnya akan diproduksi tahun ini.


"Pembeli kami tidak akan berpikir, 'Haruskah saya membeli Spectre atau membeli mobil bermesin pembakaran?' Itu tidak ada dalam pikiran mereka. Ini semua tentang daya tarik Spectre. Mereka suka, mereka beli,” tutup Muller-Otvos.



0 Komentar


Tambah Komentar