https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3744bc1-e363-452b-b6c9-2cf25e87f0f0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b54c5801-5f9f-48a1-b77e-99aa8c84e2e7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/852efbcf-ace4-4681-9c54-b7a577ac26b1.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4a33a6e8-3f58-4cfd-b662-99b156a6bf19.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9aa71866-a965-42ea-8e3b-a4494c39f332.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3744bc1-e363-452b-b6c9-2cf25e87f0f0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b54c5801-5f9f-48a1-b77e-99aa8c84e2e7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9aa71866-a965-42ea-8e3b-a4494c39f332.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3744bc1-e363-452b-b6c9-2cf25e87f0f0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b54c5801-5f9f-48a1-b77e-99aa8c84e2e7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/852efbcf-ace4-4681-9c54-b7a577ac26b1.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4a33a6e8-3f58-4cfd-b662-99b156a6bf19.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9aa71866-a965-42ea-8e3b-a4494c39f332.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3744bc1-e363-452b-b6c9-2cf25e87f0f0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b54c5801-5f9f-48a1-b77e-99aa8c84e2e7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/852efbcf-ace4-4681-9c54-b7a577ac26b1.jpeg

Capai Kesepakatan Dengan Uni Eropa, Industri Otomotif Inggris Bisa Bernafas Lega

26 December 2020

dilihat 75x

Mobilku.com - Menyusul keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit), industri otomotif di negara tersebut terpaksa harus dihantui oleh ketidakpastian bisnisnya di masa depan. Namun setelah negosiasi yang cukup lama, kini industri otomotif di Inggris bisa sedikit bernafas lega, karena Inggris telah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa.


Inggris dan Uni Eropa dikabarkan telah mencapai kesepakatan perdagangan yang diperkirakan bernilai sekitar £ 660 miliar ($ 893 miliar). Kesepakatan tersebut saat ini sudah mulai dibahas lebih lanjut oleh parlemen Inggris bersama dengan 27 negara anggota Uni Eropa. 


Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, juga memastikan bahwa para pelaku industri tidak perlu takut dan khawatir karena kesepakatan ini pasti akan diberlakukan. Boris juga menambahkan bahwa Ini adalah kesepakatan perdagangan bebas seperti yang dilakukan di Kanada, dimana nantinya barang dan komponen yang berasal dari Inggris dapat dijual tanpa pajak dan tanpa kuota di pasar Uni Eropa.


Selain pemberlakuan pajak nol persen untuk barang, kesepakatan tersebut juga akan mengatur tentang persyaratan baru bagi warga negara Inggris untuk memiliki visa bekerja di Uni Eropa, pemeriksaan perbatasan, komitmen bersama untuk melindungi lingkungan, serta ketentuan untuk industri perikanan.


European Commission President, Ursula von der Leyen, menambahkan bahwa kesepakatan ini merupakan jalan panjang yang berliku bagi kedua belah pihak. Dirinya juga berharap agar kedua belah pihak bisa saling berkomitmen serta menjaga tanggung jawabnya masing-masing. "Seperti yang kita ketahui, Brexit itu tidak baik untuk kedua belah pihak, tetapi keputusan itu akan lebih menghantam Inggris lebih keras daripada Uni Eropa. Dan karena itu lah, kami akan maju bersama dengan kesepakatan terlengkap yang pernah kami miliki," tutup Ursula.

0 Komentar


Tambah Komentar