https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/aae6b88d-801a-4f2d-bb31-19c990b14a9f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3de45d02-416d-4994-ab4c-891804927d6d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/198784d9-c6fd-4f37-8c93-a4faad637bfe.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/213d26e2-53bc-4ebe-8287-8631ecf072f3.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a10b72b7-6496-4256-afa0-1c18b3491844.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/aae6b88d-801a-4f2d-bb31-19c990b14a9f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3de45d02-416d-4994-ab4c-891804927d6d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a10b72b7-6496-4256-afa0-1c18b3491844.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/aae6b88d-801a-4f2d-bb31-19c990b14a9f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3de45d02-416d-4994-ab4c-891804927d6d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/198784d9-c6fd-4f37-8c93-a4faad637bfe.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/213d26e2-53bc-4ebe-8287-8631ecf072f3.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a10b72b7-6496-4256-afa0-1c18b3491844.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/aae6b88d-801a-4f2d-bb31-19c990b14a9f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3de45d02-416d-4994-ab4c-891804927d6d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/198784d9-c6fd-4f37-8c93-a4faad637bfe.png

BMW Yakin Jika Mobil Konvensional Masih Bisa Bertahan Di Tengah Gempuran Mobil Listrik

05 August 2023

dilihat 132x

Mobilku.com - BMW dilaporkan telah berhasil mencapai target penjualan EV yang cukup memuaskan. Pabrikan asal Jerman tersebut berhasil membuat 15 persen dari total penjualannya di isi oleh jajaran mobil listrik.


Namun dibalik kesuksesannya menjual mobil listrik, BMW menyatakan bahwa sebenarnya mereka belum siap untuk mematikan produksi kendaraan bahan bakar. Hal tersebut lantaran BMW masih melihat potensi besar penjualan ICE di pasar seperti China dan AS. Inilah alasan dibalik kenapa BMW belum mau 100 persen elektrifikasi.


CEO BMW, Oliver Zipse, mengatakan bahwa langkah 100 persen EV masih terlalu dini. Zipse juga telah memberi tahu investor bahwa kehadiran mesin pembakaran yang lebih bersih dapat memainkan peran mereka dalam mengurangi emisi CO2 global yang memang sedang diupayakan.


“Di AS, misalnya, mesin pembakaran internal tetap laku sejalan dengan peningkatan e-mobilitas, yang kita lihat di negara bagian seperti California. Sementara di Cina, pemerintah mereka memang mempromosikan e-mobilitas, tetapi tidak ada aturan yang melarang mesin pembakaran. Di Jepang, penggerak hybrid sangat diminati dan ada minat yang tinggi terhadap hidrogen,” ujar Zipse.


Pencapaian BMW dengan 15 persen penjualan EV secara tidak langsung menempatkan mereka di atas pabrikan Jerman lainnya. Berkaca dengan yang lain, enjualan Mercedes dan Porsche EV saat ini hanya mencapai sekitar 11 persen dari total volume mereka.


Jajaran mobil ICE BMW yang ada saat ini mungkin memang tidak akan bertahan lama, tetapi cepat atau lambat mereka akan memberikan hybrid ringan dan mesin yang lebih ramah lingkungan agar semuanya bisa tetap hidup di era mobil listrik.




0 Komentar


Tambah Komentar