21 July 2019
dilihat 87x
BMW telah menunjuk Oliver Zipse sebagai CEO barunya, melanjutkan tradisinya yang mempromosikan kepala produksi untuk mengisi jabatan tersebut. Menyambut kepemimpinan Zipse yang tegas, BMW berharap bahwa pria berumur 55 tahun ini dapat membawa BMW menguasai pasar mobil elektrik dan memenangkan kembali pasar premium yang sempat kalah dari Mercedes-Benz. Namun beberapa analis meragukan apakah Zipse pilihan yang tepat ketika pelayanan dan software menjadi sangat penting untuk perusahaan mobil.
CEO BMW yang sekarang menjabat, Harald Krueger, dan pemegang jabatan yang sama pada periode sebelumnya, Norbert Reithofer, Bernd Pischetsrieder dan Joachim Milberg dulunya merupakan kepala bagian produksi.
Zipse bergabung ke BMW pada tahun 1991 sebagai trainee dan telah menjabat sebagai kepala bagian strategi brand dan produk serta kepala pabrik BMW di Oxford sebelum akhirnya masuk menjadi anggota tim produksi. Ia akan menjadi CEO pada tanggal 16 Agustus, setelah mengatakan bahwa dia tidak percaya pada periode kedua. Zipse muncul sebagai favorit karena ia membantu mengembangkan jaringan produksi BMW yang efisien ke Hungaria, Cina, dan AS.
Di bawah pengawasan Krueger, BMW tersaingi oleh Mercedes-Benz pada tahun 2016 sebagai brand mobil mewah dengan penjualan terlaris dan juga mengalah kepada Tesla. BMW sempat memimpin sementara dalam kategori kendaraan elektrik premium, namun kembali jatuh dengan kegagalan penjualan i3 dalam jumlah besar, membuat Tesla berhasil menyusul BMW dalam penjualan mobil elektrik.
Reithofer awalnya berhasil mengungguli kepemimpinan Krueger, namun dengan mendesak Krueger secara agresif untuk memperkenalkan kendaraan elektrik kepada masyarakat, membuat Krueger melewati Paris Motor Show di tahun 2016 untuk mengevaluasi kembali strategi kendaraan elektrik BMW.
Keengganan Krueger untuk menggiatkan produksi kendaraan elektrik yang bermargin rendah mengakibatkan banyak ahli kendaraan elektrik keluar, termasuk Christian Senger yang sekarang menjadi anggota dewan Volkswagen, dan Markus Duesmann yang berpotensi menjadi CEO Audi.
0 Komentar
Tambah Komentar