https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dbd7d6a2-0a36-4079-844f-38e5a852d9d8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/44c66cc3-b767-4ab3-8b36-417f40b2f61d.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/856cf544-a037-4009-b44d-a47e3c7568bf.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/caf952d5-d945-4109-87bb-73fe8812e0a3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1560c652-d1c4-428a-ad4f-34b7570c1e18.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dbd7d6a2-0a36-4079-844f-38e5a852d9d8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/44c66cc3-b767-4ab3-8b36-417f40b2f61d.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1560c652-d1c4-428a-ad4f-34b7570c1e18.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dbd7d6a2-0a36-4079-844f-38e5a852d9d8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/44c66cc3-b767-4ab3-8b36-417f40b2f61d.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/856cf544-a037-4009-b44d-a47e3c7568bf.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/caf952d5-d945-4109-87bb-73fe8812e0a3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1560c652-d1c4-428a-ad4f-34b7570c1e18.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dbd7d6a2-0a36-4079-844f-38e5a852d9d8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/44c66cc3-b767-4ab3-8b36-417f40b2f61d.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/856cf544-a037-4009-b44d-a47e3c7568bf.jpg

BMW Didenda $ 18 Juta Atas Tuduhan Manipulasi Laporan Penjualan di AS

25 September 2020

dilihat 104x

Mobilku.com - BMW AG serta dua anak perusahaannya di AS dikabarkan telah setuju untuk membayar denda sebesar $ 18 juta atas tuduhan informasi yang menyesatkan tentang volume penjualan ritel mereka di Amerika Serikat. Atas laporan penjualan yang dilebih-lebihkan tersebut, BMW berhasil mengumpulkan sekitar $ 18 miliar dari investor dalam penawaran obligasi perusahaan.


U.S. Securities and Exchange Commission mengatakan bahwa dari tahun 2015 hingga 2019, BMW telah dengan sengaja menaikan volume penjualan kendaraan mereka di Amerika Serikat. Laporan tersebut akan digunakan untuk mempertahankan posisi penjualan ritel mereka agar selalu terdepan dibandingkan dengan perusahaan otomotif premium lainnya. Mereka juga mengatakan bahwa BMW North America telah menimbun beberapa kendaraan ritel yang tidak dilaporkan, dan akan digunakan untuk memenuhi target penjualan bulanan internal.


Pihak BMW mengatakan bahwa tidak ada tuduhan atau bukti bahwa kami melakukannya dengan sengaja. "Kami sangat mementingkan kebenaran angka penjualan kami dan akan terus fokus pada pelaporan penjualan yang menyeluruh dan konsisten” Ujar perwakilan BMW. 


Namun disisi lain pihak SEC mengatakan BMW diduga telah membayar para dealer mereka untuk mencatat kendaraan yang digunakan sebagai test-drive ataupun disewa menjadi kendaraan yang telah terjual kepada pelanggan padahal sebenarnya tidak. “BMW telah menyesatkan para investor tentang laporan penjualan ritel dan permintaan pelanggan untuk kendaraan BMW di pasar AS, sambil terus meningkatkan valuasi mereka di Amerika Serikat” Ujar Stephanie Avakian, SEC director of the division of enforcement.


BMW adalah produsen mobil kedua dalam beberapa tahun terakhir yang harus membayar denda akibat manipulasi angka penjualan. Tahun lalu, Fiat Chrysler bahkan harus membayar denda hingga $ 40 juta untuk menyelesaikan permasalahan yang sama. Menurut SEC, Fiat telah meningkatkan penjualan mereka dengan cara membayar para dealer untuk melaporkan angka penjualan palsu dari 2012 hingga 2016.

0 Komentar


Tambah Komentar