Bisnis Lesu, Pengusaha Mobil Bekas Berharap PPnBM Tidak Berlanjut

Mobilku.com - Regulasi pemerintah terkait PPnBM ternyata mengundang sedikit luka bagi sebagian pihak. Dibalik antusiasme masyarakat tentang potongan harga mobil baru, banyak dealer mobil bekas yang bersedih karena potongan PPnBM mengalihkan perhatian masyarakat untuk membeli mobil baru.

Meski bisnis mobil bekas masih bisa berjalan, penjualan sepanjang tahun 2021 bisa dibilang sedikit tersendat. Salah satu faktor yang mengganggu adalah potongan pajak 100 persen yang digulirkan pemerintah untuk mobil baru. Beberapa pengusaha mobil bekas bahkan berharap agar di tahun 2022, PPnBM bisa dihapuskan untuk menaikan penjualan mobil bekas.

Salah satu penyedia jasa inspeksi yang juga memberikan garansi bagi mobil bekas juga mengatakan, bahwa potensi pasar mobil bekas di 2022 akan sangat tergantung pada kebijakan PPnBM.

Seperti diketahui, pemberian diskon telah membuat harga mobil baru di segmen 1.500 cc ke bawah mengalami penurunan yang cukup besar. Tak heran jika hal tersebut membuat penjualan mobil baru terus melesat.

Bahkan jika PPnBM diteruskan sampai akhir tahun, ada potensi jika penjualan mobil baru akan melebihi target yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Salah seorang pedagang mobil bekas di kawasan Jakarta juga banyak yang merasakan penurunan drastis imbas adanya regulasi diskon PPnBM 100 persen. Bahkan saking sepinya. stok mobil sampai menumpuk padahal harga sudah diturunkan.

"Harga mobil bekas sekarang itu rata-rata sudah turun 5 sampai 10 persen. Adanya PPnBM ini jelas mengganggu, pertama bisnis lesu, unit yang terjual cukup lama, dan perputaran stok juga jadi tidak bagus," ujar pemilik dealer mobil bekas. 

Para pengusaha mobil bekas juga berharap jika PPnBM selesai sampai akhir tahun ini saja. Dengan harapan tahun depan mereka bisa mengejar ketertinggalan, dan menjual mobil sebelum musim lebaran 2022.