23 July 2022
dilihat 101x
Mobilku.com - Perusahaan tambang Indonesia, Vale Nickel berserta Zhejiang Huayou Cobalt China dikabarkan telah menandatangani nota kerja sama dengan pabrikan mobil AS Ford Motor untuk membangun pabrik dan ekstraksi nikel di Indonesia.
Ketiga perusahaan tersebut kabarnya berencana akan menjalin kemitraan dengan target produksi 120.000 ton bijih nikel per tahun, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Pihak Vale mengatakan bahwa kemitraan mereka dengan Ford akan dibangun berdasarkan kerangka perjanjian kerja dari Huayou. Berdasarkan perjanjian tersebut, Huayou akan mengembangkan proyek di Sulawesi Tenggara dan Vale akan memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30% saham dalam proyek tersebut.
"Hubungan tiga arah ini adalah cara kreatif untuk mengamankan nikel yang dibutuhkan Ford untuk memproduksi jutaan EV bagi pelanggan kami. Kami juga akan terus menjaga tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola saat proses pembuatan," ujar Lisa Drake, wakil presiden Ford EV.
Proyek ini diharapkan akan selesai disepakati pada tahun 2025. Di Sisi lain, Indonesia juga ingin memanfaatkan cadangan nikelnya yang kaya untuk menarik investasi dalam pemrosesan logam, produksi bahan baterai EV, hingga proses manufaktur EV dalam negeri.
Pemerintah Indonesia diketahui telah melarang ekspor bijih nikel mentah sejak tahun 2020 lalu, hal tersebut dilakukan guna memastikan seluruh proyek dapat dikerjakan bersama tanpa monopoly.
“Kemitraan dengan Ford dan PT Vale ini tidak hanya akan memberikan pasokan yang stabil dan berkelanjutan kepada pelanggan kami, tetapi juga akan menguntungkan industri EV yang semakin kuat dan ekonomi Indonesia,” kata Wakil Ketua Eksekutif Huayou, George Fang.
0 Komentar
Tambah Komentar