Berkat XC60, Volvo Raih Rekor Penjualan di 2019

Mobilku.com - Volvo telah meraih rekor penjualan global selama 6 tahun berturut-turut di tahun 2019, memecahkan rekor penjualan 700.000 unit untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan tersebut. Volvo mencatat penjualan sebanyak 705.452 unit mobil tahun lalu, meningkat 9,8 persen dibandingkan tahun 2018.

Tiga model SUV dari Volvo menjadi sorotan utama dalam memperoleh pangsa pasar di Cina, AS, dan Eropa di tengah pasar mobil yang sedang mandek. Volvo juga mencatat permintaan yang kuat untuk kendaraan listriknya. Secara keseluruhan, Volvo menjual 45.933 unit model plug-in hybrid tahun lalu yang meningkat 22,9 persen dibandingkan tahun 2018.

Kendaraan Volvo terjual 154.961 unit mobil di China pada tahun 2019, meningkat 18,7 persen dibandingkan tahun 2018. Angka tersebut merupakan rekor sepanjang masa bagi Volvo di Cina. Di Amerika Serikat, penjualan Volvo menembus level 100.000 unit untuk pertama kalinya sejak tahun 2007. Di Eropa, penjualan Volvo sangat kuat di Jerman dimana perusahaan tersebut menjual lebih dari 50.000 mobil untuk pertama kalinya dalam sejarahnya. Sementara itu, Volvo juga meraih hasil penjualan terbaiknya sejak 1990 di Inggris. Pasar lain yang mencatat kinerja penjualan terbaik dalam sejarah perusahaan termasuk Australia, Belgia, Brasil, Republik Ceko, Hungaria, Korea, Polandia, dan Portugal.

SUV model XC60 terus menjadi mobil terlaris bagi perusahaan asal Swedia tersebut secara global, diikuti oleh XC40 dan XC90. Sementara, sedan dan wagon model Seri 90 dan 60 juga berkontribusi terhadap pertumbuhan volume penjualan masing-masing di pasar Cina dan Eropa.

Volvo XC60 adalah model terlaris dengan penjualan 204.965 mobil, diikuti oleh XC40 dengan 139.847 mobil dan XC90 dengan penjualan 100.729 unit.

Tahun ini Volvo akan mulai meluncurkan jajaran armada Recharge di pasar seluruh dunia. Recharge akan menjadi nama untuk semua kendaraan Volvo yang dapat diisi ulang tenaganya dengan powertrain plug-in hybrid dan full elektrik. Volvo memiliki misi untuk menjual 20% dari total penjualannya di tahun 2020 dari mobil plug-in hybrid.