Mobilku.com - Pada bulan Juni tahun lalu, Bentley Flying Spur terbaru telah diluncurkan. Mobil ini mungkin terlihat mirip, tetapi grand tourer yang didesain ulang ini jauh lebih baik daripada pendahulunya dalam segala aspek. Flying Spur terbaru ini telah dimulai diproduksi pada bulan November, dan sekarang sudah siap untuk dipasarkan. Bentley mengharapkan Flying Spur baru ini dapat terjual sekitar 20 persen dari penjualan global perusahaan pada tahun 2020. Menurut Bentley, lebih dari 80 persen pelanggan Flying Spur memilih spesifikasi Mulliner Driving yang mendapatkan berbagai detail mewah. Selain itu, 60 persen dari pelanggannya memilih Flying Spur First Edition yang mendapatkan beberapa fitur spesial. Setiap Bentley Flying Spur ditenagai oleh mesin W12 berkapasitas 6.0-liter twin-turbocharged yang disalurkan melalui transmisi dual-clutch 8-speed. Pengaturan ini memungkinkan Flying Spur untuk melaju cepat dari 0-100 km/h hanya dalam 3,7 detik dan mencapai kecepatan tertingginya 333 km/h.

Pada bulan Juni tahun lalu, Bentley Flying Spur terbaru telah diluncurkan. Mobil ini mungkin terlihat mirip, tetapi grand tourer yang didesain ulang ini jauh lebih baik daripada pendahulunya dalam segala aspek. 

Bentley Flying Spur Terbaru Terlihat Lebih Mewah Dari Sebelumnya

Mobilku.com - PT Chery Sales Indonesia mengumumkan harga resmi Chery TIGGO 8 Rp349.500.000 (OTR Jakarta) untuk varian Comfort dan Rp 389.500.000 (OTR Jakarta) untuk varian Premium. Mobil SUV 7-seater ini melengkapi anggota keluarga dari TIGGO 8 series yang sebelumnya telah hadir TIGGO 8 Pro dan TIGGO 8 Pro Max.
 Mobil dengan slogan “Power in Every Moment”, hadir dengan mesin 1.600 TGDI dan 7 percepatan DCT. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 186 PS dan torsi 290 Nm yang responsif. Artinya, cocok digunakan berpetualang bersama keluarga, dan menemani aktivitas keseharian penggunanya. Chery TIGGO 8 bukan hanya memiliki tenaga mumpuni, namun dibekali juga dengan keunggulan platform T1X. Rangka SUV ini dapat memberikan kenyamanan dan stabilitas berkendara luar biasa. Platform ini memiliki struktur bodi yang kokoh dan solid.&nbsp; Dikatakan Mohamad Ilham Pratama, Head of Marketing PT Chery Sales Indonesia, TIGGO 8 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 Juli lalu. Banyak yang mengira harga dari kendaraan ini mulai dari harga Rp 430 juta hingga 450 juta.
 “Tiba saatnya hari ini kita umumkan bahwa TIGGO 8 dijual mulai dari harga Rp 349.500.000. Ini merupakan harga terbaik yang Chery berikan untuk konsumen Indonesia. Bahwa TIGGO 8, dapat menjadi pilihan kendaraan SUV tepat untuk keluarga,” ucap Ilham.&nbsp; Lebih lanjut Ilham mengatakan, TIGGO 8 pun dilengkapi dengan fitur mumpuni, dan desain elegan. Fitur keselamatan ada 9 ADAS (Advanced Driving Assistance System) dan 6 Airbag. Fitur teknologi lainnya ada Panoramic Sunroof, Layar LCD 10,25” + panel instrumen LCD 12,3”, camera 360 juga ada pula AC hingga baris ketiga.&nbsp; TIGGO 8 pun sudah mendapat bintang lima Chinese New Car Assessment Program (C-NCAP). Ilham menambahkan, untuk 1.000 konsumen pertama, Chery Family akan mendapatkan bebas perawatan berkala (jasa dan suku cadang) selama 4 tahun / 60.000 Km, garansi mesin 10 tahun atau 1.000.000 Km, garansi kendaraan 6 tahun atau 150.000 Km, juga gratis roadside assistance satu tahun. Serta ada satu tahun asuransi, dan 70% garansi buyback.

“SUV 7-seater terbaru dari Chery, TIGGO 8 hadir sebagai pilihan baru kendaraan untuk keluarga Indonesia. Hadir dengan mesin 1.600 TGDI, mobil ini akan menjadi teman setia Anda dan keluarga berpetualang”

Chery TIGGO 8, Resmi Dijual Rp 349.500.000

Mobilku.com - Bayar pajak STNK saat ini sebenarnya tidak perlu lagi repot ke Samsat. Pasalnya, pembayaran STNK sudah bisa dilakukan lewat online dan STNK dikirim ke rumah.&nbsp;Sekarang kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Signal Polri dan pembayaran pajak bisa dilakukan online. Namun, untuk STNK fisik dikirim ke rumah memakan waktu. Proses bayar pajak online ini memang singkat. Bahkan tak sampai 30 menit. Namun untuk menunggu STNK fisik tiba di rumah, akan memakan waktu kurang lebih tiga hari. Itu pun dengan opsi pengiriman express dengan biaya Rp 30.500. Untuk diketahui, ada juga opsi pengiriman reguler dengan biaya sebesar Rp 20.000 yang mungkin akan lebih dari 3 hari. Jika tidak ingin dikenakan biaya pengiriman, kalian bisa mengambilnya langsung ke kantor Samsat yang dipilih. Kemudian setelah STNK diterima, kamu bisa melakukan pengesahan di aplikasi. Ini berbeda dengan proses perpanjangan STNK di Samsat karena pemilik kendaraan dapat bukti pengesahan berupa stiker. Tapi kamu tak perlu khawatir, karena STNK tetap dinyatakan sah. Ketika ada pemeriksaan di jalan, pemilik kendaraan hanya perlu menunjukkan bukti elektronik pengesahan di aplikasi. kamu bahkan bisa mencetak QR code dari pengesahan STNK di aplikasi dan menempelnya di kolom pengesahan STNK. Dan berikut adalah cara bayar pajak STNK secara online: 1. Registrasi Pengguna<ul><li>Unduh aplikasi Samsat Online Nasional di Play Store atau App Store</li><li>Pilih registrasi Pengguna</li><li>Masukkan data-data pribadi seperti NIK, Nama sesuai e-KTP, alamat email, nomor handphone, kata sandi</li><li>Memasukkan foto e-KTP</li><li>Verifikasi biometric wajah dengan swafoto (selfie)</li><li>Masukkan OTP yang dikirim lewat SMS ke handphone kamu</li><li>Setelah registrasi berhasil, verifikasi ulang dengan cara mengklik link yang dikirim ke email terdaftar</li></ul> 2. Tambah Data Kendaraan<ul><li>Kamu bisa memasukkan data-data kendaraan lengkap dengan nomor rangka dan lainnya baik kendaraan milik sendiri atau kendaraan milik orang lain.</li></ul> 3. Pengesahan STNK<ul><li>Bila data-data kendaraan sudah diisi, maka selanjutnya dilakukan pengesahan dengan cara berikut.</li><li>Pilih NRKB yang akan dilakukan pengesahan klik lanjut</li><li>Informasi SKK pembayaran PKB dan SWDKLLJ akan muncul dengan jumlah yang harus dibayarkan</li><li>Slide tombol kirim dokumen TBPKP</li><li>Masukan alamat pengiriman (sesuai dengan kolom yang ada)</li><li>Rekap biaya akan muncul pada layar telepon kamu, klik lanjut</li><li>Kemudian muncul notifikasi pilih cara pembayaran, klik pada tombol pilih cara pembayaran</li><li>Kode bayar, jumlah yang dibayarkan dan cara pembayaran akan muncul</li><li>Klik Lanjut maka cara pembayaran akan tampil sesuai dengan bank yang dipilih</li><li>Selesai</li></ul>

Bayar pajak STNK saat ini sebenarnya tidak perlu lagi repot ke Samsat. Pasalnya, pembayaran STNK sudah bisa dilakukan lewat online dan STNK dikirim ke rumah.&nbsp;Sekarang kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Signal Polri dan pembayaran pajak bisa dilakukan online. Namun, untuk STNK fisik dikirim ke rumah memakan waktu. ​

Bayar Pajak STNK Semakin Mudah, Bisa Secara Online Dan Tinggal Tunggu Dikirim Ke Rumah

Mobilku.com - Berbeda dengan Polisi Lalu Lintas (Polantas) yang menilang kendaraan pribadi, Dinas Perhubungan (Dishub) pada dasarnya lebih fokus menindak kendaraan dengan plat kuning atau angkutan umum.&nbsp; Pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto, mengatakan jika kedua lembaga ini bekerja sama untuk menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan. Baik Polantas maupun Dishub memiliki hak untuk memeriksa kendaraan di jalan, meskipun fokus pemeriksaannya berbeda.&nbsp; “Pemeriksaan kendaraan dilakukan oleh Polri dan Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) atau Dishub. Tugas Dishub antara lain mencakup uji fisik kendaraan, perizinan, dan uji KIR. Sementara itu, Polantas berkaitan dengan SIM, STNK, TNKB, dan STCK (Surat Tanda Coba Kendaraan),” kata ujar Budiyanto Budiyanto menjelaskan, bahwa tugas pokok Dishub memastikan semua kendaraan yang beroperasi di jalan raya mematuhi peraturan, termasuk izin operasional dan kelayakan kendaraan. Dan berikut ini adalah perbedaan utama Polantas dan Dishub:&nbsp; Kewenangan:&nbsp;<ul><li>Dishub: Berfokus pada pelanggaran lalu lintas yang terkait dengan transportasi umum dan peraturan perhubungan, seperti kelayakan kendaraan umum, tarif, dan izin operasi.&nbsp;</li></ul><ul><li>Polisi: Menangani pelanggaran lalu lintas secara umum, termasuk pelanggaran rambu lalu lintas, kecepatan, dan pelanggaran yang lebih serius yang dapat mengancam keselamatan.&nbsp;</li></ul> Jenis Pelanggaran:&nbsp; <ul><li>Dishub: Menilang kendaraan umum yang tidak mematuhi regulasi, seperti angkutan kota, taksi, dan bus. Mereka juga mengawasi trayek dan tarif.&nbsp;</li></ul><ul><li>Polisi: Menangani semua jenis pelanggaran lalu lintas, termasuk kendaraan pribadi. Mereka juga berwenang menangani kecelakaan dan pelanggaran hukum lainnya di jalan.&nbsp;</li></ul> Pendekatan:&nbsp; <ul><li>Dishub: Lebih fokus pada aspek operasional dan administratif transportasi. Penilangannya biasanya terkait dengan peraturan yang lebih spesifik.&nbsp;</li></ul><ul><li>Polisi: Menangani penegakan hukum secara umum, termasuk penindakan yang dapat berujung pada proses hukum lebih lanjut.&nbsp;</li></ul> Sanksi:&nbsp; <ul><li>Dishub: Dapat memberikan sanksi administratif, seperti denda atau pencabutan izin operasional.&nbsp;</li></ul><ul><li>Polisi: Dapat memberikan tilang yang lebih formal dan memiliki proses hukum yang lebih luas jika diperlukan.</li></ul>

​Berbeda dengan Polisi Lalu Lintas (Polantas) yang menilang kendaraan pribadi, Dinas Perhubungan (Dishub) pada dasarnya lebih fokus menindak kendaraan dengan plat kuning atau angkutan umum.​

Kenali Fungsi Dishub Dan Polantas Saat Bertugas Di Jalan

Mobilku.com - Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan menghapus pajak progresif atau kepemilikan lebih dari satu unit kendaraan bermotor. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Bapenda Jateng, Danang Wicaksono, mengatakan kebijakan ini berlaku hingga akhir tahun ini. Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengeluarkan peraturan gubernur mengenai kebijakan tersebut yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan surat keputusan (SK) sekretaris daerah untuk pelaksanaannya. "Gubernur (Pj Gubernur) menerbitkan pergub untuk memberikan fasilitas nol Rupiah untuk pajak progresif. Jadi, bukan pajak progresif ditiadakan. Di perda masih ada pajak progresif," kata Nana Menurut dia, kebijakan pajak progresif sebenarnya diberlakukan sebagai sarana pengendalian populasi kendaraan bermotor. Namun ketentuan itu dinilai berbeda untuk masing-masing daerah. Oleh karena itu, Pemprov Jateng memberikan tarif nol Rupiah untuk pajak progresif karena kondisi wilayah masih memungkinkan untuk pengembangan industri otomotif. Saat ini, pertumbuhan kendaraan baru di Jateng tercatat sekitar 6,6 persen dari rentang 6-8 persen rata-rata pertumbuhan secara nasional.&nbsp;Ia mengatakan kendaraan bermotor sebenarnya bukan sekadar kebutuhan primer, sebab jika kebutuhan primer maka satu unit saja sudah mencukupi. Danang mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada korelasi sepenuhnya kepemilikan lebih dari satu kendaraan bermotor dengan kemacetan, sebab tidak mungkin satu orang memakai dua atau tiga kendaraan sekaligus.&nbsp;Namun, Danang mengatakan setelah Desember 2024 kebijakan pajak progresif akan menyesuaikan dengan gubernur yang baru nantinya apakah akan tetap di nol kan atau akan dikenai tarif.

​Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan menghapus pajak progresif atau kepemilikan lebih dari satu unit kendaraan bermotor. ​

Pemprov Jateng Hapus Pajak Progresif Hingga Akhir Tahun 2024

Mobilku.com - Toyota dan Subaru dilaporkan tengah menggarap kendaraan listrik baru yang diduga merupakan sebuah SUV listrik. Sebuah laporan terbaru dari Nikkei Asia menyebutkan bahwa kendaraan itu akan diluncurkan pada Januari 2026. Kolaborasi kedua produsen asal Jepang tersebut bukanlah yang pertama, sebelumnya ada Toyota bZ4x dan Subaru Solterra. Ketika model yang sangat mirip itu diluncurkan, keduanya mengatakan bahwa Toyota menangani hal-hal seperti sasis, sementara Subaru menangani penggerak semua roda. SUV listrik baru itu akan berbagi komponen, kemungkinan termasuk platformnya, dengan dua EV pertama. Ini akan membantu mempercepat pengembangan dan mengurangi biaya untuk kedua merek. Rencana Subaru untuk model ini hadir dengan beberapa tujuan produksi yang tinggi. Laporan Nikkei menyebutkan rencananya adalah memproduksi 15.000-20.000 unit per bulan. Toyota dan Subaru bukan hanya akan berkolaborasi pada kendaraan listrik, mereka juga akan terus mengembangkan mesin pembakaran internal.&nbsp;Keduanya, bersama dengan Mazda, mengadakan konferensi pers bersama awal tahun ini untuk mengumumkan bahwa mesin ICE baru dan yang lebih baik akan hadir bersamaan dengan produk listrik dan elektrifikasi mereka.

​Toyota dan Subaru dilaporkan tengah menggarap kendaraan listrik baru yang diduga merupakan sebuah SUV listrik. Sebuah laporan terbaru dari Nikkei Asia menyebutkan bahwa kendaraan itu akan diluncurkan pada Januari 2026. ​