https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b3a5d806-7b7f-4c25-8a50-930c3e88f6a8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/289fcb88-6804-4e2c-9240-829e6f5c84ac.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d9beb480-3a2d-4d60-858f-1eea7e1e1c46.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/33bb43a1-3a62-4eec-99b4-d9a879d45d8e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b66e25bd-b599-4ed7-b30c-7f66454d5570.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b3a5d806-7b7f-4c25-8a50-930c3e88f6a8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/289fcb88-6804-4e2c-9240-829e6f5c84ac.jpg

Bangkrutnya Bisnis Rental Mobil Membuat Produsen Kebingungan

05 June 2020

dilihat 115x

Mobilku.com - Berkurangnya permintaan untuk kendaraan baru dari armada rental mobil A.S. telah menghantam para pembuat mobil. Runtuhnya bisnis penerbangan juga telah mendorong pengusaha rental mobil untuk berhenti membeli mobil baru. Hal tersebut mengakibatkan produsen mobil harus pasrah kehilangan 12% penjualannya di tahun 2020.


Salah satu raksasa rental mobil Hertz Global Holdings Inc telah mengajukan kebangkrutannya pada bulan lalu. Hertz bahkan sedang bernegosiasi dengan pihak pabrikan untuk membatalkan 90% pesanan dari sisa mobil baru untuk tahun 2020. Perusahaan rental lainnya seperti Avis juga telah menjual 35.000 kendaraan mereka dan membatalkan 80% pesanan mobil barunya hingga akhir tahun. 


Menurut seorang analis dari Jefferies Financial Group, keadaan seperti ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal 2022. Pada tahun 2019 saja Hertz dan Avis menurunkan jumlah pembelian mobil barunya sebanyak 2,4 persen. Pandemi global ini telah mengakibatkan reaksi berantai hampir di seluruh sektor. Menurunnya permintaan dari perusahaan rental mobil dinilai dapat mempengaruhi pihak pabrikan yang berujung dengan menurunnya jumlah produksi hingga pemecatan karyawan.


Bahkan dari data yang dirilis oleh perusahaan penyedia informasi global, Information Handling Services (IHS) memperkirakan penjualan kendaraan global akan turun sebanyak 22% dengan hanya menjadi 70,3 juta unit saja pada tahun 2020. Padahal, para produsen mobil benar-benar mengharapkan akan mendapatkan sedikit angka penjualan dari rental mobil ataupun armada taxi.


Situasi lockdown dan tingginya angka pengangguran membuat para produsen mobil tidak bisa berharap banyak dapat menjual produknya ke konsumen langsung, namun seiring dilonggarkan peraturan lockdown di beberapa daerah seakan membawa angin segar bagi para pengusaha otomotif dan bisnis lainnya untuk kembali bangkit.

0 Komentar


Tambah Komentar