Apple Segera Rilis Mobil Listrik Lengkap Dengan Self-Driving Di Tahun 2025

Mobilku.com - Laporan dari Bloomberg mengatakan bahwa raksasa teknologi Apple telah mempercepat pengembangan kendaraan listriknya dan bertujuan untuk meluncurkannya di tahun 2025.

Laporan tersebut bahkan mengatakan bahwa saat ini Apple juga sedang mengembangkan teknologi self-driving yang nantinya akan di sematkan pada mobil listrik mereka. 

Percepatan teknologi Apple terlihat dengan bergabungnya wakil presiden teknologi Apple, Kevin Lynch, kedalam proyek mobil listrik menggantikan Doug Field yang pindah ke Ford. 

Dalam proyek mobil listrik Apple tersebut, nantinya Lynch akan bergabung bersama mantan eksekutif Tesla, Michael Schwekutsch dan Stuart Bowers, serta mantan CEO Canoo EV Ulrich Kranz untuk mengembangkan mobil listrik dan teknologi self-driving Apple.

Hingga saat ini belum jelas teknologi otonom level berapa yang ingin dicapai oleh mereka. Beberapa rumor mengatakan bahwa Apple akan menghadirkan sistem otonom Level 3 untuk digunakan pada EV mereka.

Guna mendukung penggunaan teknologi otonom, mobil listrik Apple dilaporkan akan hadir tanpa ada steering wheel dan juga pedal gas. Namun, para insinyur Apple masih mempertimbangkan keputusan tersebut dan mencoba menghadirkan sebuah sistem darurat yang bisa digunakan oleh manusia jika sistem otonom mengalami gangguan.

Selain itu, Apple juga dilaporkan tengah mengeksplorasi teknologi infotainment pada mobil. Meskipun belum ada detail atau desain yang dibagikan, perusahaan membuka opsi jika layar pada mobil mereka akan memiliki teknologi serta komponen yang sama seperti iPad generasi terbaru.

Di Atas kertas mobil Apple bisa dibilang menjanjikan. Namun, sampai sekarang belum ada informasi mengenai pendekatan bisnis seperti apa yang akan dilakukan oleh Apple. Apakah mereka akan menjual putus seperti pabrikan lainnya? Atau menyediakan EV dengan sistem berbasis langganan atau sewa. 

Permasalahan model bisnis apa yang akan digunakan kabarnya juga masih jadi perdebatan secara internal. Salah satu kemungkinan terbesarnya adalah menciptakan model bisnis berbasis armada robotaxi, yang membuat mereka mau tidak mau harus bersaing langsung dengan perusahan seperti Uber, MOIA, Waymo, dan juga Baidu dari China.