Analis Prediksi Jika Harga Mobil Listrik Akan Terus Naik

Mobilku.com - Harga mobil listrik kabarnya akan menjadi lebih mahal lagi setelah paket baterai lithium ion mengalami lonjakan harga yang sangat luar biasa untuk pertama kalinya sejak tahun 2010. 

Kenaikan harga paket baterai lithium ion dikarenakan meningkatnya biaya bahan baku dan komponen baterai. Laporan dari Analis Bloomberg menyebutkan bahwa kenaikan harga lithium tidak akan bisa dihindari. Dan inilah yang akan mengakibatkan kenaikan harga mobil listrik, karena 80 persen harga EV berasal dari baterai.

Di tahun 2022 ini harga rata-rata volume untuk paket baterai lithium-ion di semua sektor telah meningkat menjadi $ 151 per kWh atau mencapai Rp2,3 juta per kWh. Dengan harga yang terus naik, Bloomberg mencatat bahwa harga jual mobil listrik akan semakin mahal. Belum lagi harga komponen pelengkap lainnya, seperti nikel dan kobalt.

Belum lama ini, beberapa produsen mobil listrik bahkan sudah menaikan harga jual mobil mereka. Meskipun harga mobil listrik diperkirakan akan naik, analisa Bloomberg kenaikan tersebut paling cepat akan berhenti di tahun 2024. Hal tersebut dikarenakan banyak negara yang sudah memproduksi lithium, sehingga pasar akan dibanjiri dengan jumlah lithium yang melimpah.

Harga mobil listrik memang tidak bisa dibilang murah. Mobil listrik termurah di Indonesia saat ini adalah Wuling Air EV dijual di harga Rp 238 juta (standard range) dan Rp 311 juta (long range). Harga itu murah karena baterai yang digunakan bukan lithium ion tetapi lithium iron phosphate, yang jangkauannya lebih rendah.

Saat ini mobil listrik “murni” termurah yang menggunakan baterai lithium ion di Indonesia masih dipegang oleh Hyundai Kona Electric yang dijual di harga Rp 742 juta. Harga itu lebih murah Rp 6 juta dibanding mobil listrik entry level, Hyundai Ioniq 5 Prime Standard Range yang ada di harga Rp 748 juta.