https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0116fd75-6e00-41a9-a47b-e6be73783e12.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/72c2a177-baab-4d23-809e-cc457ca037b7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9689e3e2-5f82-402f-bff8-3640d2c499bb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0e0ac10f-ba2b-4a0f-9682-ab38e3e04678.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fbd7dcbb-9ee1-46ad-9032-05eb6d263ed0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0116fd75-6e00-41a9-a47b-e6be73783e12.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/72c2a177-baab-4d23-809e-cc457ca037b7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fbd7dcbb-9ee1-46ad-9032-05eb6d263ed0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0116fd75-6e00-41a9-a47b-e6be73783e12.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/72c2a177-baab-4d23-809e-cc457ca037b7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9689e3e2-5f82-402f-bff8-3640d2c499bb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0e0ac10f-ba2b-4a0f-9682-ab38e3e04678.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fbd7dcbb-9ee1-46ad-9032-05eb6d263ed0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0116fd75-6e00-41a9-a47b-e6be73783e12.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/72c2a177-baab-4d23-809e-cc457ca037b7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9689e3e2-5f82-402f-bff8-3640d2c499bb.jpg

Analis Otomotif Morgan Stanley Menyatakan Kehadiran Era Mobil Terbang

10 March 2020

dilihat 187x

Mobilku.com - Seorang analis otomotif dari Morgan Stanley mengatakan kepada kliennya bahwa tidak lama lagi mereka dapat mengendarai mobil terbang. Sejauh ini setidaknya telah ada empat perusahaan termasuk Boeing dan Airbus yang telah menguji mobil terbang otonom.


Boeing mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah menyelesaikan penerbangan uji coba pertamanya. Menurut analis tersebut pengiriman paket dengan drone sudah aktif dalam pengujian. Selain itu, NASA juga telah meluncurkan inisiatif untuk mendorong pengembangan mobilitas udara pada akhir tahun lalu.


Perusahaan Toyota, Uber, Hyundai, Airbus dan Boeing menjanjikan kepada masyarakat bahwa layanan taksi udara sudah dekat dengan kenyataan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan pusat-pusat perkotaan dengan taksi udara yang dapat melaju pada kecepatan 290 km/h pada ketinggian antara 1.000 hingga 2.000 kaki (NASA melaporkan taksi udara mereka dapat mencapai ketinggian hingga 5.000 kaki).


Walaupun perkembangan teknologi untuk menciptakan mobil terbang otonom sudah termasuk cukup pesat, kemungkinan besar tetap akan terhambat oleh birokrasi dan infrastruktur. Hal ini sangat berbeda dengan ekosistem pesawat drone yang serba bebas saat ini. Sebuah riset dari Morgan Stanley memperkirakan pasar untuk mobil terbang dapat mencapai 1,5 triliun dolar AS (21,46 kuadriliun Rupiah) di tahun 2040.

0 Komentar


Tambah Komentar