https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6feb9c3f-1f57-415f-b1ce-8ce62046179d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e21286dc-d462-4c42-8b6b-6f45cb9c4f9b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7b846afd-8a55-420f-b8f8-1bf3b0fce7d5.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b77db55c-7161-43cd-9db9-4aab6a780848.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b2c4d684-407b-4013-90eb-310e0e982c3c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6feb9c3f-1f57-415f-b1ce-8ce62046179d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e21286dc-d462-4c42-8b6b-6f45cb9c4f9b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b2c4d684-407b-4013-90eb-310e0e982c3c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6feb9c3f-1f57-415f-b1ce-8ce62046179d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e21286dc-d462-4c42-8b6b-6f45cb9c4f9b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7b846afd-8a55-420f-b8f8-1bf3b0fce7d5.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b77db55c-7161-43cd-9db9-4aab6a780848.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b2c4d684-407b-4013-90eb-310e0e982c3c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6feb9c3f-1f57-415f-b1ce-8ce62046179d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e21286dc-d462-4c42-8b6b-6f45cb9c4f9b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7b846afd-8a55-420f-b8f8-1bf3b0fce7d5.jpeg

Akhir Masa Kejayaan, Posisi Tesla Sebagai Pilihan Utama Produk EV Mulai Terancam

02 December 2022

dilihat 171x

Mobilku.com - Tesla dilaporkan mulai kehilangan sebagian besar pangsanya di pasar EV lantaran banyaknya pabrikan yang sudah mulai merilis EV dengan harga yang lebih kompetitif.


Sebagian besar raksasa otomotif saat ini telah menggelontorkan dana yang fantastis untuk mengembangkan EV, dan ini membuat Tesla sangat terancam. Sebuah studi terbaru dari S&P Global Mobility memprediksi bahwa pangsa pasar Tesla akan turun dari 65% menjadi kurang dari 20% pada tahun 2025.


Tesla saat ini adalah salah satu pabrikan otomotif paling berharga di dunia dan memimpin market EV dengan jajaran mobil yang mengesankan, mulai dari Model 3 yang sederhana hingga Model S Plaid yang sangat bertenaga.


Seperti kata pepatah, tidak ada raja yang berkuasa selamanya. Dan saat ini para pesaing sudah mulai mengambil pasar EV di bawah $50.000, seperti Ford Mustang Mach-E dan Hyundai Ioniq 5 yang hadir dengan performa yang luar biasa.


Tesla Model 3 dan Model Y adalah satu-satunya dua EV yang mencapai pendaftaran di atas 300.000 unit dalam tiga kuartal pertama tahun 2022, menunjukkan bahwa ia masih menguasai pasar untuk saat ini. Akan tetapi, angka tersebut diprediksi tidak akan bertahan lama.


"Posisi Tesla akan berubah ketika produk pesaing yang lebih terjangkau tiba, apalagi jika datang dengan teknologi dan produksi yang lebih baik. Mengingat pilihan konsumen dan minat pada EV semakin tumbuh, kemampuan Tesla untuk mempertahankan pangsa pasar akan diuji. Apakah Tesla mampu, atau akan terjatuh," kata S&P Global.


Sementara di Benua seberang, merek mapan seperti BMW, Audi, dan Mercedes-Benz juga hadir untuk segmen mewah kelas atas, yang saat ini didominasi oleh Tesla Model S. Dan untuk menghadapi gempuran dari Eropa ini, Tesla berjanji akan mendatangkan mobil yang tidak kalah mewah dan juga canggih.


Bukan hanya itu, Tesla juga akan terus memperluas jaringan Superchargernya dan membukanya untuk merek lain agar dapat menambah penghasilan.


"Tesla hari ini adalah merek yang paling siap untuk memanfaatkan lonjakan permintaan EV, meskipun cepat atau lambat pabrikan senior akan mampu menggulingkan Tesla dari posisinya. Terkadang, kalah lebih baik daripada harus bangkrut total," S&P menyimpulkan.

0 Komentar


Tambah Komentar