https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c5d51fe-5881-44b4-a5d4-090e9cbf593e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c5d51fe-5881-44b4-a5d4-090e9cbf593e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c5d51fe-5881-44b4-a5d4-090e9cbf593e.jpeg

Airbag Takata Kembali Mencabut Nyawa

25 October 2016

dilihat 87x

The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memastikan telah jatuh korban jiwa ke-sebelas karena airbag Takata. Korban diidentifikasi sebagai wanita berusia 50 tahun yang mengemudikan Honda Civic keluaran tahun 2001. Dia tewas karena luka-lukannya akibat airbag yang meledak keras hingga serpihan besi menghantam tubuhnya saat kecelakaan di Riverside County, California, 30 September 2016.



Menurut NHTSA, mobil ini sudah di recall pada tahun 2008 namun tidak pernah menjalani perawatan yang semestinya. Model ini kemudian dimasukkan lagi dalam kelompok mobil yang memiliki 'resiko tinggi' airbag akan pecah tercabik-cabik.

"Dengan kemungkinan 50 persen airbag berbahaya ini terkoyak berantakan saat kecelakaan, mobil-mobil ini tidak aman dan harus segera diperbaiki," kata Menteri Perhubungan Amerika Serikat, Anthony Foxx pada 30 Juni. Otoritas keselamatan berkendaran di Amerika Serikat sudah meminta para pemilk untuk tidak mengendarai kecuali ke dealer.

Selain 2001 Honda Civic, model-model yang termasuk 'resiko tinggi' termasuk 2002 Honda Civic, 2001 - 2002 Honda Accord, 2002 - 2003 Acura 3.2 TL, 2002 Honda CR-V, 2002 Honda Odyssey, 2003 Acura CL dan 2003 Honda Pilot. Menurut Honda tersisa 300.000 unit mobil dengan resiko tinggi yang belum diperbaiki.

Korban ke-sepuluh adalah pengemudi 2002 Honda Civic. pada 2019 sekitar 70 juta airbag Takata sudah harus di recall. Penggunaan Ammonium Nitrate yang dipakai inflator airbag Takata mengalami degradasi kualitas dengan berjalannya waktu, jika ter-expose panas dan kelembaban. Jika ini terjadi, senyawa bisa bereaksi dengan sangat kuat sehingga merusak wadah komponen dan pecahan logam melesat seperti peluru ke kabin penumpang.

0 Komentar


Tambah Komentar