https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c08e11dc-0f51-40c7-a333-0e49bc14e8e4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e962e04c-fe47-4970-87bc-a08ea8d52e2e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/12e3b352-77fb-4493-a529-f81c89535c10.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0ab6d323-3949-4d1e-a815-e92828faf32e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/aebefa5e-3676-4f71-92be-bd2fc473665c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c08e11dc-0f51-40c7-a333-0e49bc14e8e4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e962e04c-fe47-4970-87bc-a08ea8d52e2e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/aebefa5e-3676-4f71-92be-bd2fc473665c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c08e11dc-0f51-40c7-a333-0e49bc14e8e4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e962e04c-fe47-4970-87bc-a08ea8d52e2e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/12e3b352-77fb-4493-a529-f81c89535c10.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0ab6d323-3949-4d1e-a815-e92828faf32e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/aebefa5e-3676-4f71-92be-bd2fc473665c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c08e11dc-0f51-40c7-a333-0e49bc14e8e4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e962e04c-fe47-4970-87bc-a08ea8d52e2e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/12e3b352-77fb-4493-a529-f81c89535c10.JPG

Adu Bukti Di Persidangan, Kasus Salah Tangkap Rental Mobil Hertz Masuk Babak Baru

16 February 2022

dilihat 79x

Mobilku.com - Akhir tahun lalu jagat maya dikejutkan tentang berita salah tangkap yang dilakukan oleh raksasa rental mobil asal AS, Hertz, kepada beberapa pelanggannya dengan tuduhan mencuri mobil.


Banyak pelanggan dari Hertz mengeluh bahwa perusahaan secara keliru telah menuduh pelanggan telah mencuri mobil yang sewaan yang telah mereka sewa dengan sah dan legal. Bahkan dari beberapa pelanggan, ada yang mengaku telah dihentikan paksa oleh polisi karena diberi tahu bahwa mobil yang mereka sewa dilaporkan sebagai mobil hilang atau buronan.


Atas kejadian tersebut, dari Desember hingga saat ini terdapat 230 laporan yang diajukan ke pengadilan federal atas nama mereka yang mengaku telah ditangkap secara tidak benar.

Namun, pihak pengadilan tidak bisa begitu saja menghakimi Hertz tanpa mendengar penjelasan dari yang bersangkutan. 


Oleh karena itu, Hertz perlu mempublikasikan jumlah penyewa yang menuduh mereka melakukan kesalahan dan telah mencuri mobil mereka. Dalam persidangan, Hertz mengatakan bahwa benar mereka telah menerima laporan tersebut, tetapi laporan salah tangkap hanya menyumbang sebagian kecil dari komplain yang diterima.


“Dari lebih dari 25 juta transaksi sewa Hertz setiap tahunnya di Amerika Serikat, hanya terdapat 0,014 % laporan pelanggaran yang terjadi. Ini memang situasi yang sangat langka dan harus ditelusuri lebih lanjut lagi. Tetapi jika konsumen sudah didatangi polisi, ini artinya ada pelanggaran yang diabaikan oleh konsumen,” ujar kuasa hukum Hertz di persidangan. 


Angka 0,014 % memang angka yang sangat kecil. Akan tetapi jika dihitung dari 25 juta, angka tersebut setidaknya akan menghasilkan 3500 laporan polisi setiap tahunnya. Sederhananya, Hertz melaporkan 3500 orang kepada polisi agar dapat ditangkap atau diberhentikan. 


Bahkan worst case nya, jika 10 persen dari total laporan adalah salah tangkap, berarti ada 350 orang yang diperlakukan tidak benar oleh Hertz. Cukup mengerikan sekali bukan?



Apakah Hertz sengaja melakukan ini?


Sulit untuk dikatakan apakah ini disengaja atau manajemen Hertz yang memang kurang kompeten. Namun dari laporan beberapa media lokal, Hertz di laporan cukup terpuruk dan kehilangan pondasi akibat hancurnya ekonomi karena pandemi.


Hampir setengah dari lokasi Hertz dalam dua tahun terakhir ini terlihat layaknya etalase kosong, di mana mobil-mobil yang tidak tersewa terlihat menumpuk berserakan. Mereka bahkan seringkali kekurangan staf, dimana hanya ada satu karyawan berjaga dalam satu shift, yang seringkali membuat pelayanannya malah menjadi sangat buruk. Dan tidak menutup kemungkinan, dari sinilah bencana salah tangkap itu berasal.

0 Komentar


Tambah Komentar