https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/84a19cc9-b5cf-459b-a9a9-edb74429fa2a.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/84a19cc9-b5cf-459b-a9a9-edb74429fa2a.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/84a19cc9-b5cf-459b-a9a9-edb74429fa2a.png

Akselerasi Adopsi EV: Antara Gairah Pasar dan Ujian Infrastruktur

12 December 2025

dilihat 1x

Pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia menunjukkan akselerasi yang signifikan, menandai sebuah era baru dalam mobilitas. Dorongan kuat dari regulasi pemerintah, termasuk insentif pajak dan subsidi untuk model tertentu, ditambah dengan semakin banyaknya pilihan model dari berbagai merek global maupun lokal, telah memicu antusiasme konsumen yang tinggi. Fitur-fitur terbaru seperti jangkauan baterai yang semakin jauh, performa instan yang responsif, dan teknologi pengisian daya cepat menjadi daya tarik utama, bahkan untuk EV di segmen harga yang lebih terjangkau.

Tahun ini, kita melihat gelombang produk baru yang agresif, mulai dari Wuling BinguoEV, Hyundai IONIQ 5, Chery Omoda E5, hingga BYD yang membawa lini produk lengkapnya. Persaingan ketat ini tak hanya memacu inovasi dalam fitur konektivitas, keamanan canggih, dan efisiensi, tetapi juga berdampak langsung pada penekanan harga. Misalnya, beberapa model EV rakitan lokal (CKD) kini dapat menikmati subsidi pemerintah, menurunkan harga jual dan mempercepat adopsi massal di kalangan konsumen.

Namun, di balik geliat positif ini, tantangan infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah besar yang krusial. Ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang belum merata, terutama di luar kota-kota besar dan area istirahat jalan tol, menjadi hambatan utama. Kekhawatiran akan waktu pengisian yang bervariasi—mulai dari hitungan jam untuk pengisi daya AC hingga puluhan menit untuk DC fast charger—serta jaminan ketersediaan daya saat perjalanan jarak jauh, masih membayangi calon pembeli. Investasi masif dalam perluasan SPKLU dengan teknologi pengisian cepat dan standar yang seragam sangat krusial agar akselerasi adopsi EV tidak terhambat.

Pemerintah bersama dengan PLN, pelaku industri otomotif, dan penyedia energi swasta perlu berkolaborasi erat untuk membangun ekosistem EV yang tangguh dan terintegrasi. Memastikan aksesibilitas pengisian daya, baik di rumah maupun di ruang publik, serta edukasi mengenai manfaat dan penanganan EV, adalah langkah fundamental. Tanpa fondasi infrastruktur pengisian yang solid dan andal, akselerasi adopsi EV yang kini sedang 'tancap gas' berisiko kehilangan momentum berharganya. Mengatasi tantangan ini adalah kunci untuk mewujudkan masa depan mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Sumber:

https://otomotif.kompas.com/

https://www.otomotifnet.com/

https://www.gridoto.com/

0 Komentar


Tambah Komentar