https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c49584a9-f349-40c6-983e-eb12e1228652.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c49584a9-f349-40c6-983e-eb12e1228652.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c49584a9-f349-40c6-983e-eb12e1228652.png

Menguak Batasan Baru: Evolusi Otonomi Level 3 dan Kompleksitas Regulasi Global

03 December 2025

dilihat 4x

Evolusi teknologi kendaraan otonom terus berpacu, dengan Level 3 (Otonomi Bersyarat) menjadi titik persimpangan krusial antara bantuan pengemudi dan kemudi otomatis penuh. Pada Level ini, kendaraan dapat mengendalikan aspek mengemudi (percepatan, pengereman, kemudi) dalam kondisi tertentu, namun pengemudi harus selalu siap untuk mengambil alih ketika sistem meminta. Ini bukan "mata tertutup" tetapi "mata bebas" dalam skenario yang dikendalikan, dirancang untuk mengurangi kelelahan pengemudi di kondisi tertentu seperti kemacetan.

Mercedes-Benz memimpin perlombaan ini dengan sistem "Drive Pilot" mereka, yang telah mendapatkan persetujuan regulasi untuk digunakan di Jerman, Nevada, dan baru-baru ini California. Fitur ini memungkinkan pengemudi melepaskan tangan dari kemudi dan bahkan mengalihkan pandangan dari jalan dalam kondisi lalu lintas padat atau kecepatan rendah (hingga 60 km/jam). Selama sistem aktif, kendaraan bertanggung jawab penuh, namun pengemudi tetap menjadi 'cadangan' yang siap merespons peringatan dalam hitungan detik. Kompetitor seperti Audi pernah memperkenalkan "Traffic Jam Pilot" pada A8, namun menghadapi tantangan regulasi yang masif, membuatnya sulit untuk diterapkan secara luas. Bahkan BMW dan Volvo juga aktif mengembangkan solusi L3 mereka.

Tren menunjukkan bahwa implementasi Level 3 akan terus berkembang di segmen premium sebagai opsi berteknologi tinggi yang mahal. Harganya bervariasi, seringkali menjadi bagian dari paket bantuan pengemudi canggih yang bisa mencapai ribuan dolar AS, menambah nilai signifikan pada kendaraan kelas atas. Tantangan terbesar bukan lagi pada kapabilitas teknologi itu sendiri, melainkan pada kerangka regulasi yang rumit dan tidak seragam antar negara, terutama terkait isu liabilitas. Organisasi seperti UNECE telah mengeluarkan regulasi (UN R157) untuk mengoordinasikan standar, namun implementasi hukum di tingkat nasional masih sangat bervariasi, menciptakan "mozaik regulasi" yang menghambat adopsi massal.

Meskipun menjanjikan peningkatan kenyamanan dan keselamatan dalam kondisi tertentu, masa depan Level 3 sangat bergantung pada harmonisasi regulasi global dan kepercayaan publik terhadap sistem ini. Ini adalah langkah maju yang signifikan, namun juga pengingat akan kompleksitas dan tanggung jawab besar dalam transisi menuju era kendaraan tanpa pengemudi yang sepenuhnya terintegrasi.

Sumber: https://www.autonews.com/ https://www.motor1.com/ https://www.reuters.com/

0 Komentar


Tambah Komentar