https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/81865bae-6ea2-49e4-b459-4dd0aaa4078c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2d21499a-8f62-4d59-a39c-b373ab603c89.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/461718c7-1cb0-4d05-9a0a-c275c628276b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5a3757d3-1324-4fc9-a5ec-f88123c60252.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/77113cca-cc70-4669-a0f3-679153781a85.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/81865bae-6ea2-49e4-b459-4dd0aaa4078c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2d21499a-8f62-4d59-a39c-b373ab603c89.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/77113cca-cc70-4669-a0f3-679153781a85.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/81865bae-6ea2-49e4-b459-4dd0aaa4078c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2d21499a-8f62-4d59-a39c-b373ab603c89.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/461718c7-1cb0-4d05-9a0a-c275c628276b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5a3757d3-1324-4fc9-a5ec-f88123c60252.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/77113cca-cc70-4669-a0f3-679153781a85.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/81865bae-6ea2-49e4-b459-4dd0aaa4078c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2d21499a-8f62-4d59-a39c-b373ab603c89.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/461718c7-1cb0-4d05-9a0a-c275c628276b.jpeg

8 Negara Eropa Tolak Aturan Emisi Euro 7 Karena Dinilai Tidak Realistis

23 May 2023

dilihat 144x

Mobilku.com - Prancis, Italia, dan Republik Ceko dikabarkan kembali menentang keras keputusan Komisi Uni Eropa terkait undang-undang emisi dengan mengatakan bahwa mereka terlalu ambisius dan tidak realistis.


Negara-negara Uni Eropa dan regulator saat ini tengah membahas peraturan Euro 7 yang rencananya akan dimulai tahun 2025. Nantinya, undang-undang ini akan memperketat batas emisi kendaraan untuk polutan termasuk nitrogen oksida dan karbon monoksida.


Dalam makalah yang dikirim ke anggota UE lainnya, delapan negara mengatakan beberapa opsi dari undang-undang tersebut, termasuk pembatasan emisi pipa knalpot, harus dihapuskan seluruhnya.


"Kami menentang setiap aturan emisi gas buang baru (termasuk persyaratan pengujian baru atau batas emisi baru) untuk mobil dan van," isi makalah yang ditandatangani oleh Prancis, Italia, Republik Ceko, Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia.


Negara-negara tersebut mengatakan jika batasan ini akan memaksa pembuat mobil untuk berinvestasi dalam meningkatkan kinerja emisi gas buang, uang yang seharusnya akan lebih baik digunakan untuk mengembangkan kendaraan tanpa emisi.


Undang-undang tersebut juga akan memperketat pengujian emisi, mengharuskan pembuat mobil untuk menggunakan sistem pemantauan polusi di dalam pesawat. Negara-negara termasuk Italia dan Republik Ceko adalah rumah bagi industri otomotif besar, dan sikap pemerintah sejalan dengan kritik beberapa pembuat mobil terhadap Euro 7.


Skoda asal Ceko telah memperingatkan bahwa akan ada 3.000 pekerjaan hilang jika regulasi itu dilanjutkan. Sementara CEO Stellantis, Carlos Tavares telah memberi label jika sebagian dari Euro 7 adalah regulasi "tidak berguna".


Undang-undang tersebut juga akan mengekang polusi dari rem dan ban untuk pertama kalinya. Delapan negara bagian mencari perubahan lain termasuk tenggat waktu nanti ketika peraturan mulai berlaku.


Uni Eropa telah menyetujui bahwa pada tahun 2035, semua mobil baru yang dijual di Eropa harus benar-benar bersih atau zero emission. Bahkan negara otomotif seperti Jerman kabarnya juga ikut menentang regulasi ini.



0 Komentar


Tambah Komentar